Tentang Foradoksi-BIP

FORUM PENGAJAR, DOKTER DAN PSIKOLOG BAGI IBU PERTIWI

Deklarasikan Diri di Ground Zero (Ground For Peace, Love and Harmony)

Denpasar-Bali, 28 Oktober 2006 – Sejumlah individu dari berbagai agama, suku, gender yang berasal dari latar belakang profesi Pengajar, Kedokteran dan Psikologi, hari ini mendeklarasikan sebuah wadah yang dinamakan Forum Pengajar, Dokter dan Psikolog Bagi Ibu Pertiwi.

Wadah ini digagas oleh Maya Safira Muchtar (Ketua Umum National Integation Movement) dan berpusat di Jakarta yang diketuai oleh Dewi Juniarti, Psi.

Sebagaimana disebutkan dalam teks deklarasinya, Forum Pengajar, Dokter dan Psikolog Bagi Ibu Pertiwi ini bergerak untuk memantau, mendengar, berbicara secara lugas dan jelas tentang berbagai masalah pendidikan yang mengarah pada intimidasi dan indoktrinasi yang dapat menciptakan individu yang tidak mengenal jati dirinya sebagai anak bangsa.

Berbagai contoh permasalahan yang potensial untuk disuarakan meliputi pendidikan yang mengkotak-kotakkan manusia berdasarkan agama, suku dan gender, pendidikan yang hanya berorientasi pada materi dan bukan kualitas, pendidikan yang tidak menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemandirian, serta pendidikan yang bernuansa ‘menakut-nakuti’, sebagai contoh, program pendidikan pengembangan emosi anak yang justru menghambat perkembang emosi dan jiwanya, sehingga menciptakan manusia yang tidak berkarakter yang akan mempengaruhi kesehatan fisik, mental, emosional sebagai individu dan anggota masyarakat.

Untuk mencapai manusia yang berkarakter kuat dan mengenal jati dirinya, maka tidak ada cara lain melalui pendidikan holistik yang mencakup pikiran, jiwa, dan raga, dan memberi penekanan pada nilai-nilai luhur budi pekerti sebagaimana yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara, demi Integrasi Nasional menuju Indonesia Jaya.

Untuk wilayah Bali, para deklator sengaja memilih tempat Ground Zero yang dimaknai kembali oleh Bapak Anand Krishna sebagai Ground for Peace, Love and Harmony, sebagai sebuah penegasan terhadap komitmen untuk mempertahankan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tersebar di seluruh nusantara dan tercermin dalam Pancasila, UUD 45, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Wadah ini bersifat terbuka bagi mereka yang berlatar belakang profesi Pengajar, Kedokteran dan Psikologi. Mereka yang menjadi anggota harus menyetujui prinsip-prinsip dasar pendidirian Gerakan ini.


1. Latar Belakang
Forum Pengajar, Dokter, dan Psikolog Bagi Ibu Pertiwi atau disingkat dengan FORADOKSI BIP adalah sebuah gerakan yang berlandaskan hati nurani dan keinginan untuk memberikan kontribusi terhadap kejayaan Indonesia. Berangkat dari kegelisahan dan kepedulian terhadap kondisi pendidikan di Indonesia yang semakin jauh melenceng dari cita-cita luhur para founding Fathers dan UUD 1945, maka sejumlah individu yang berlatar belakang profesi Pengajar, Dokter, dan Psikolog mendeklarasikan FORADOKSI BIP pada tanggal 28 Oktober 2006 di Ground Zero Bali yang dimaknai kembali oleh Bapak Anand Krishna sebagai Ground Peace, Love, and Harmony. Penggagas awal dari gerakan ini adalah Maya Safira Muchtar (Ketua National Integration Movement) yang berafiliasi dengan Yayasan Anand Ashram. Sejak tahun 2006, Yayasan Anand Ashram resmi berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)

2. Ide Dasar

Ide dasar berdirinya FORADOKSI BIP dilandaskan pada empat isu besar yang berskala nasional antara lain,

  1. Pendidikan merupakan fundamental dalam membangun Bangsa dan Negara Indonesia
  2. Kualitas SDM yang masih rendah baik dari segi intelektualitas maupun aspek moral sebagai cerminan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia
  3. Sistem pendidikan yang belum bersifat holistik sehingga tidak terbentuk karakter kepribadian individu yang utuh
  4. Kurangnya kesadaran akan arti penting gizi dan kesehatan untuk menunjang terlaksananya pendidikan secara holistik

Profesi pengajar, dokter, dan psikolog adalah profesi yang memiliki korelasi secara langsung terhadap keempat isu nasional tersebut. Oleh karena itu, kami yakin apabila ketiga profesi ini diletakkan dalam sebuah wadah yang mampu menyatukan visi dan misi dari ketiga profesi tersebut, maka akan diperoleh solusi yang tepat untuk menjawab permasalahan pendidikan yang terjadi di Indonesia.

3. Visi

Terbentuknya karakter bangsa yang kuat melalui masyarakat yang sehat secara holistik baik pikiran, jiwa, maupun raga

4. Misi

  1. Menciptakan pendidikan yang berbasis kebudayaan Indonesia dengan menggali kembali kebijaksanaan lokal yang telah ada sesuai dengan tuntunan Ki Hajar Dewantara dan UUD 1945
  2. Membentuk sumber daya manusia berkualitas baik dari segi intelektualitas maupun moral yang senantiasa menjunjung tinggi kepribadian bangsa Indonesia serta mampu menggunakan dan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara maksimal tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal.

5. Program FORADOKSI BIP

Setelah dideklarasikan FORADOKSI BIP bermaksud mendirikan sekolah sebagai pilot project untuk menjawab permasalahan pendidikan di Indonesia. Selain itu kami melakukan penelitian dan survei serta membangun networking melalui audiensi dan road show pada lembaga, institusi maupun perorangan yang memiliki corcern terhadap pendidikan di Indonesia. Saat ini kami sedang melaksanakan kegiatan Gerakan Minum Susu yang diselingi dengan pendidikan dan pemberian wawasan kebangsaan terhadap anak didik